Joni Setiyawan

Saya adalah seorang guru biasa yang berasal dari sebuah desa kecil di kabupaten Kebumen. Tepatnya di Desa Semondo kecamatan Gombong. Saya terlahir dari seorang ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Biografi


Saya adalah seorang guru biasa yang berasal dari sebuah desa kecil di kabupaten Kebumen. Tepatnya di Desa Semondo kecamatan Gombong. Saya terlahir dari seorang ibu pada saat jaman di Indonesia belum semodern seperti ini. Dimana gedung - gedung bertingkat menjulang tinggi belum ada saat itu. Jalan raya belum sebagus dan selebar sekarang. Kendaraan bermotor belum seramai saat ini. Dan yang jelas belum ada telpon seluler atau android yang bagus dan pintar.

Saya dilahirkan pada tanggal 07 Juni 1975 di sebuah rumah sakit Palang Biru Gombong. Konon cerita dari orang tua saya, tanggal itu merupakan hari Sabtu. Ketika siang hari itu, saya lahir ke dunia ini. Untuk mengenang hari kelahirnaku beliau berdua memberi namaku, Joni Setiyawan. Ini mengandung arti bahwa saya lhir bulan Juni dan hari setu awan ( Sabtu siang ). Hehehee.....orang tua ku kereen ya ? tahun segitu koq udah kenal namanya Joni. Bagiku nama itu sekarang ini menjadi nama pasaran yang sangat digemari ( hahahaa ). Sampai - sampai cerita humor saja, menggunakan nama joni. aduuuh....pasaran banget deh.

Saya dibesarkan dilingkungan pedesaan yang sangat asri saat itu. Kesederhanaan atau lebih condong kepada ketidak mampuan (miskin) itulah lingkunganku. Pada saat itu, kami berangkat ke sekolah tanpa alas kaki, (nyeker) ramai - ramai bersama teman - temanku menyusuri jalan setapak di pinggiran desa. Tempat alat tulis kami hanya sebuah tas kresek hitam. Dan saat itu, peralatan tulis menulis diberi oleh pemerintah. Masih ingat pada awal masuk sekolah, saya disuruh baris untuk menerima semua perlengkapan sekolah, dari baju dan alat tulis menulis. Saya tidak pernah berpikir saat itu, siapa yang memberi semua ini. Yang ada dalam pikiranku saat itu, hanya berangkat sekolah pagi hari bersama - sama teman. Mengenyam pendidikan dasar saya di SD Negeri Semondo 1 dari sejak tahun 1981 sampai 1987. Di sini banyak sekali kenangan yang aku dapatkan. Dari kenangan yang membanggakan, menakutkan dan menggembirakan. Yang paling berkesan dan masih saya ingat ketika kami saling kejar - kejaran ranking kelas dengan teman tetanggaku, namanya Hasto Toto S. Dan ini terjadi di kelas 4 sampai kelas 6. Karena kami selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Ketika dia ranking 1, maka aku jadi runner up, dan ketika aku nomber 1 dia runner up. Akan tetapi ketika ada perlombaan di kecamatan, kami malah saling bekerja sama dan saling belajar untuk mengikuti lomba mewakili SDN 1 Semondo. Heheheee....alhamdulillah di kecamatan belum sempat meraih piala yang bisa dibanggakan. Hanya bisa lolos penyisihan saja. Karena pada saat itu, kami hanyalah dari SD N pinggiran, melawan anak - anak SD kota. (hahahhaa...alasan saja, padahal ya memang belum mampu)

Pada tahun 1987, aku udah bisa merasakan berangkat sekolah naik sepeda. Karena pada tahun ini saya masuk ke jenjang pendidikan SMP. Karena sekolah SMP, maka aku harus bisa naik sepeda untuk melakukan perjalanan dari desaku ke kota. Sekolah yang aku pilih waktu SMP adalah sekolah favorit di kota kecilku. Dan kebetulan saat itu masih menggunakan Nilai Ebtanas Murni ( NEM ). Saat itu, NEM ku bisa dan mampu untuk bersaing masuk ke SMPN 1 Gombong. Dimulailah belajarku di tingkat SMP ini dari tahun 1987 sampai tahun 1990. Dalam belajar di SMP, sangat jauh berbeda dengan ketika aku belajar di SD. Banyak teman - teman yang dari luar desaku. Sehngga makin meluas dan makin banyak deh teman - temanku. Di SMPN 1 Gombong inilah mulai tumbuh kesukaanku akan sebuah mata pelajaran yang sekarang menjadi mata pelajaran yang saya ajarkan di tempat kerja saya. Diawali oleh bu guru Bahasa Inggris waktu itu. Ketika beliau mengabsen kehadiran di kelas 2 C waktu itu. Beliau sangat terkesan dengan sebuah nama Joni. Yaaaah....nama itu harus bisa berbahasa inggis dengan baik loh. Namanya sudah nama ke luar negerian. ( Hehehehe, geer dikit ). Dan dari pecutan itu, kau menjadi sangat tertarik dengan mata pelajaran Bahasa Inggris.

Setelah bangku sekolah SMP sudah aku lewati pada tahun 1990, aku melanjutkan sekolah ke tingkat SLTA dari tahun 1990 - 1993. Pada saat itu, ku berkeinginan untuk melanjutkan ke SMA, dimana pada saat itu ada informasi dari orang - orang dewasa, jika nanti kamu akan kuliah lagi, maka kamu harus melanjutkan ke SMA jangan ke STM. Jika ke STM, nantinya kamu tidka bisa melanjutkan kuliah, tapi harus kerja. Namun, karena keadaan orang tua, aku disekolahkan di STM Yayasan Wongsorejo Gombong. Dengan alasan orang tua tidak sanggup untuk mengkuliahkan aku ketika aku lulus dari tingkat SLTA. Karena sadar dan kasihan dengan keadaan orang tuaku saat itu, aku hanya bisa pasrah dan manut apa yang dikehendaki oleh orang tuaku. Di sini, aku juga tidak mengecewakan kedua orang tuaku, walau hanay bersekolah di STM swasta, tapi aku tetap semangat dalam belajar. Bahkan ketika saat aku kelas 3 STM, aku terpilih dari bebrapa siswa untuk melanjutkan kuliah dengan sistim undangan atau apalah namanya dulu. Intinya, pihak perguruan tinggi, memilih siswa - siswa yang nilainya bagus - bagus. Dan saya ada di salah satu siswa yang diundang. Sekali lagi, karena berlatar belakang dengan biaya, maka undangan itu saya abaikan. Walau dari pihak guru STM saat itu sangat menyesalkan keputusanku. Dan saat yang membanggakan ketika saya di STM adalah saat aku bisa membuat nama orang tuaku dipanggil untuk naik di atas panggung pada saat perpisahan atau wisuda di STM Yasayan Wongosrejo. Karena aku menjadi yang berprestasi dan mendapatkan penghargaan dari pihak Yayasan. Betapa bangganya orang tuaku saat itu bisa aku lihat dari pancaran muka beliau. Aku juga bahagia bisa membuat orang tuaku bahagia.

Awal dari perjalananku menjadi guru bahasa inggris adalah ketika aku menempuh kuliah di UMP Purworejo pada tahun 1994. Pada saat itu, Setelah satu tahun aku lulus STM, orang tua ku sudah merasa mampu untuk bisa menguliahkanku. Selama setahun itu, aku merantau ke kota besar untuk mengadu nasib, menjadi buruh pabrik, karena kau seorang lulusan STM, jadi harus kerja dan merantau. Di tahun 1994 sampai 1999, aku belajar di UMP Purworejo untuk menjadi seorang guru bahasa inggris, seperti yang aku inginkan saat aku masih SMP dulu. Banyak ilmu dan pelajaran yang aku dapatkan di sana. Ilmu yang berhubungan dengan materi bahsa inggris, ataupun pelajaran tentang hidup.

Pada saat tahun 1999 bulan Oktober, aku meneyelesaikan kuliah di UMP Purworejo. Namun sebelum aku diwisuda, aku sudah melaksanakan atau mempraktekan ilmu yang saya dapat di bangku kuliah. Tepatnya pada bulan Juli 1999 aku sudah mengajar di MTsN Purwosari Rowokele dengan berbekal surat keterangan lulus dan transkip nilai dari kampus aku beranikan melamar untuk menadi GTT di madrasah tersebut. Karena ada informasi lowongan di situ. Dan alhamdulillah saya diterima menjadi GTT sebelum saya di wisuda.

Dan pada tahun 2000, menjadi tahun yang bersejarah buatku, karena di tahun inilah aku memasuki dunia hidup baru. Dunia hidup baru yang harus memikul tanggung jawab yang lebih besar. Pada bulan Maret 2000 aku melepas masa lajangku. Dan sekarang sudah mendapatkan 3 amanah yang harus saya emban. Semoga amanah itu bisa saya jalankan dengan semestinya, dengan menjadikan amanah tersebut menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan berbakti kepada orang tuanya.

Pada tahun 2005 ini adalah tahun yang sangat membahagiakan buatku. Karena tahun inilah aku bisa mendapatkan impian dan idaman bagi sebagian besar GTT. Dimana pada tahun ini, aku lolos seleksi CPNS di lingkungan Departemen Agama saat itu ( Kemenag ). Dan merasa bersyukur lagi, penempatanku ternyata di madrasah dimana saya menjadi GTT sehingga aku tidak perlu untuk beradaptasi atau memulai di tempat kerja yang baru.

Mulai pada Juli tahun 2011, aku mutasi ke MTsN Gombong. Diawali dengan rencana untuk tukar tempat kerja dengan salah stau rekan guru bahasa inggris MTsN Gombong. Aku pindah ke MTsN Gombong dan rekan guru bahsa iinggirs MTsN Gombong pindah ke MTsN Purwosari Rowokele. Akan tetapi kenyataan berkata lain. Jadi hanya saya yang pindah atau mutasi tanpa ada tukar guru. Dan sejak tahun 2011 sampai sekarang aku menjadi guru MTsN Gombong, yang mulai bulan November ini berubah nama menjadi MTsN 8 Kebumen.

Begitulah cerita diri, seorang anak kampung.

search

New Post